First-Ever BMW i8 Roadster ini diklaim sebagai mobil listrik yang progresif.
President Director BMW Group Indonesia, Ramesh DiÂvyanathan mengatakan, mobil listrik ini diciptakan untuk para maniak mobil sport.
"First-Ever BMW i8 Roadster ditujukan untuk mereka yang faÂnatik dengan otomotif terutama mereka yang penasaran dengan inovasi sports car," kata dia daÂlam keterangan pers, kemarin.
BMW i8 Roadster ini merepresentasikan beberapa eleÂmen inti dari merk BMW, seperti desain ikonik, teknologi visioner, sustainability, dan
Sheer Driving Pleasure.Untuk memiliki sport ini, calon konsumen harus rela mengeluarkan uang sebanyak Rp 3,9 miliar.
BMW i8 Roadster hadir dengan teknologi listrik. Baterai lithium-ion terobosan baru terletak di bagian tengah kendaraan sehingga menamÂbah kedinamisan kendaraan.
Kapasitas sel baterai dibiÂlang baru karena mengalami kenaikan dari 20 menjadi 34 Ampere-hour (Ah).
Selain itu, kapasitas gross energi naik dari 7.1 menjadi 11.6 kilo watt hour (kWh) (net: 9.4 kWh). Artinya moÂtor listrik miliki lebih banyak energi untuk digunakan.
BMW i8 Roadster ini daÂpat digerakkan dengan listrik murni dari posisi diam hingga kecepatan 105 km/jam, naik dari 70 km/jam dari BMW i8.
"Untuk pembakarannya hanya akan digunakan pada keceÂpatan yang tinggi," terangnya.
Dengan menekan tombol eDrive memungkinkan kendaraan berakselerasi hingga 120 km/jam dengan listrik murni, dan jarak tempuh hingga 53 km.
Mesin BMW i8 Roadster alami peningkatan. Mesin bensin 3-silinder BMW TwinÂPower Turbo mampu hasilkan output maksimum 231 hp denÂgan kapasitas mesin 1.5 liter dan torsi puncak 320 Nm.
Kombinasi BMW Twin PowÂer Turbo dan teknologi BMW eDrive, ditambah manajemen energi yang cerdas, mampu hasilkan output maksimal 374 hp. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 4,6 detik.
Laiknya mobil sport, pada model ini atap juga dapat terbuka dan suara mesin tidak bising.
Mekanisme unik memungkinkÂan soft-top terlipat dengan tegak lurus, sehingga menghemat pengÂgunaan ruang dan ciptakan sekitar 100 liter ruang penyimpanan tambahan di belakang kursi.
"Kami beri desain individual, sporty, dan desain emosional," tutur dia.
Kecepatan maksimum diÂbatasi secara elektronik pada 250 km/jam. Konsumsi bahan bakar gabungan, sebagaimana yang dihitung dalam siklus penguÂjian Uni Eropa untuk kendaraan plug-in hybrid, adalah 47.6 km/l, ditambah 14.5 kWh energi listrik per 100 km. Sedangkan, emisi CO2 bensin adalah 46 gram/km. Kendaraan atap terbuka dengan dua kursi ini dilengkapi pintu frameless gullwing dengan desain terbaru. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: